Jumat, 30 September 2011

Yang Menyilaukan Mata

            Tidak seperti biasanya, minggu pagi ini begitu berkabut. Aku pun menjadi agak ragu untuk mengantarkan sayur-sayur ini ke langgananku. Tapi apa kata mereka nanti kalau sayur ini tidak segera sampai di tangan mereka. Bisa-bisa aku kehilangan pelanggan, dan pastinya itu akan megurangi pendapatanku. Jadi aku pun membulatkan tekad untuk melakukan aktivitas seperti biasa.
Setelah mengecup kening istriku, aku mulai melajukan sepeda motorku yang penuh dengan berbagai macam sayuran. Kuabaikan rasa dingin yang menusuk tulang dan pandangan suram karena kabut tebal. Sudah terbayang sejumlah uang yang akan aku dapat dari langgananku pagi ini. Uang itu akan kupakai untuk membayar biaya perawatan putraku yang sedang terbaring lemah di rumah sakit. Terbayang pula senyum istriku yang bisa pergi ke pasar untuk membeli bahan kebutuhan pokok. Pemilik rumah yang aku kontrak juga pastinya tidak akan cemberut lagi. Wajahnya akan cerah dan terang benderang, bahkan sangat menyilaukan mataku.
           Tiba-tiba aku tersadar dari lamunanku, bukan wajah si pemilik rumah yang telah menyilaukan mataku, tapi lampu truk pengangkut kayu yang kini berada persis di depanku.

Sesuatu yang Buruk

Aku sudah membereskan kertas-kertas di mejaku yang sedari tadi berserakan. Aku lalu melongok jam di dinding. Sekarang sudah pukul sepuluh malam. Sudah waktunya aku pulang dan istirahat dengan nyaman di rumah. Aku pun sudah bersiap-siap untuk pulang saat kemudian handphone-ku berdering. Terlihat nomor telfon rumahku muncul di layar.
“Halo!” Sapaku.
“Halo! Ini Ibu, Yan!” Suara di ujung telfon terdengar panik.
 “Ibu? Ada apa tho? Ini Ryan mau pulang kok.” Aku agak heran, tumben ibu telfon. Biasanya walaupun aku pulang larut, ibu tidak pernah menelfonku saat di tempat kerja.
“Harfan, Yan. Harfan..”
Mendengar nama Harfan disebut, aku langsung menyadari, sesuatu hal yang buruk pasti sudah terjadi pada adikku yang menderita keterbelakangan mental itu.

Apa Maumu?

Apa salahku sampai dulu kau meninggalkan aku begitu saja? Aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan. Kau yang menghendakinya. Tapi kenapa setelah aku lahir, kau campakkan aku begitu saja? Kau buang aku lalu pergi entah ke mana setelah itu. Sekarang, untuk apa kau ada di sini? Tiba-tiba menemuiku setelah 20 tahun aku hidup tanpa sosok seorang ibu. Apa maumu?

Selasa, 27 September 2011

Obat Anti Mabuk Perjalanan

     Yang sering mengalami mabuk perjalanan saat berkendara, ada tips nih dari saya untuk mengantisipasinya. Gampang kok, sebelum perjalanan, minum ajah 3 sendok madu yang diberi garam sedikit. Insyaallah ga mabuk.Silakan dicoba. :)
Sumber: Buku Obat-obatan Ramuan Asli karya W. Surya Endra, hal.65

Obat Penumbuh Rambut Tradisional


        Apa ada di antara anda yang lagi resah dan gelisah karena memiliki rambut yang hemat alias jarang? Tidak usah sedih dan malu, apalagi sampai menguras kantong hingga jutaan untuk membeli obat penumbuh rambut. Mendingan uangnya disumbangin buat saya. Hehe.. Ada cara yang mudah dan murah kok untuk mengatasi rambut yang jarang. Jadi, gosok saja kulit kepala anda dengan telur udang pada malam hari sebelum tidur, lalu bilaslah pada pagi harinya. Kalau dilakukan secara teratur, insyaallah rambut-rambut pada rajin tumbuh di kepala anda. Jadi sebenarnya Wayne Rooney ga perlu pakai acara transplantasi rambut segala supaya kepalanya ditumbuhi rambut, cukup pakai telur udang ajah. Hehe.. Anyway, selamat mencoba. :)
Sumber: Buku Obat-obatan Ramuan Asli karya W. Surya Endra, hal. 31

Param Bagi Pejalan Kaki


                Bagi anda yang merupakan pejalan kaki tangguh, seperti saya, pasti merasa capek kan setalah berjalan jauh? Apalagi kalau anda baru saja menempuh rute Baturraden – Monas. Waduh, pasti capek banget tuh (dan kebangetan juga, masa jalan kaki dari Baturraden sampe Monas. Yang bener ajah?). Saya ada tips nih untuk mengurangi rasa cenat-cenut yang muncul di kaki setelah berjalan jauh. Mudah kok, ambil aja segenggam nasi putih lalu di beri garam sedikit, kemudian campur dengan air hangat secukupnya dan lumatkan. Kalau sudah lumat, tempelkan “param nasi” itu ke bagian kaki yang pegal. Insyaallah, rasa pegalnya bisa hilang. Anyway saya juga sudah pernah coba lho, karena walopun resep ini diambil dari buku obat tradisional, ramuan ini sudah dipakai turun-temurun di keluarga saya. Tenang ajah, selain murah meriah, obat ini ga punya efek samping kok, apalagi efek depan dan belakang. Jadi, bagi yang membutuhkan, silahkan mencoba. :)
Sumber: Buku Obat-obatan Ramuan Asli karya W. Surya Endra, hal. 37

Kamis, 22 September 2011

Makna di Balik Iklan

       (sumber video: youtube.com)

Saya suka dengan iklan ini. Bukan karena produk yang ditawarkan, karena saya bukan perokok, tapi lebih ke makna yang  tersirat di dalam iklan tersebut. Semangat dan rasa persatuan dalam satu team dapat mengalahkan rasa egoisme seseorang. Tentunya ini hal yang patut ditiru kan? Baik oleh Timnas Indonesia maupun oleh kita, warga negara Indonesia tercinta.

Tokoh-Tokoh Terkenal Dari Banyumas

       Apakah anda sudah tahu kalau ternyata banyak putra Banyumas yang menjadi tokoh-tokoh yang terkenal dan juga penting di negeri ini? Berikut daftarnya, seperti yang saya kutip dari Wikipedia Indonesia.
Semoga saya dan juga anda yang membaca artikel ini bisa menyusul mereka menjadi orang penting berikutnya. ^^

Lambang Kabupaten Banyumas

 Seperti lambang-lambang lainnya yang penuh dengan makna, lambang kab. Banyumas pun juga demikian. Berikut ini adalah makna lambang kab. Banyumas.

  • Lambang kabupaten Banyumas berbentuk bulat, menggambarkan kebulatan tekad masyarakat Banyumas dalam mengejar cita-cita menuju masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila.
  • Lambang gunung Slamet sebagai salah satu gunung tertinggi di Jawa, melukiskan keagungan dan keteguhan masyarakat Banyumas. Gambar itupun sebagai pengingat agar hutan yang nampak hijau tetap dijaga kelestariannya. Nama “Slamet” sendiri mengandung harapan agar agar masyarakat Banyumas pada khususnya dan Indonesia pada umumnya selalu selamat di dunia dan akhirat.
  • Lambang sungai Serayu dengan tiga lapis gelombang bermakna tige eks-kawedanan yang dilalui sungai Serayu, yaitu Banyumas, Sokaraja, dan Jatilawang. Sungai serayu juga bermanfaat bagi usaha di bidang pertanian dan usaha kesejahteraan social lainnya. Kata “Serayu” sendiri berarti rahayu atau selamat.
  • Seludang, manggar, dan buah kelapa muda adalah gambaran sumber penghasilan dan kemakmuran rakyatnya.
  •  Setangkai cengkeh berbunga lima juga sebagai salah satu sumber penghasilan yang cukup besar potensinya di daerah Banyumas. Jumlah bunga cengkeh yang ada lima diartikan sebagai dasar negara Pancasila.
  •   Gada Rujak Polo, senjata tokoh pewayangan R. Werkudara, melambangkan sifat “satria”, “jujur”, dan “berani”. Sifat-sifat tersebut menggambarkan jiwa para pejuang yang diteladani oleh para putra Banyumas yang menjadi pejuang bangsa seperti Jend. Soedirman, Jend. Gatot Subroto, dan lainnya yang juga harus diteladani oleh masyarakat Banyumas.
  •   Pohon beringin bernmakna pengayoman dan keadilan serta kebenaran. Enam sulur pohon beringin adalah jumlah eks-kawedanan di Banyumas.
  • Padi dan murbai melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
  • Diibagian bawah tertulis motto kabupaten Banyumas yaitu Rarasing Rasa Wiwaraning Praja yang berarti keserasian rasa merupakan pintu utama menuju daerah/Negara yang dicita-citakan.
  • Semua warna yang ada pada lambang kab. Banyumas pun mengandung arti. Warna hijau melambangkan kesuburan dan kemakmuran. Warna biru melambangkan kedamaian dan ketenangan. Warna kuning berarti kemurnian dan keluhuran. Warna hitam bermakna keabadian dan keteduhan. Sedangkan warna merah berarti keberanian dan putih berarti kesucian/ kejujuran.
                (Sumber: Banyumas, Wisata dan Budaya, 1991: 2-3)
                
         Dengan mengetahui arti dari lambang kab. Banyumas, semoga semua warga Banyumas bisa meneladani nilai-nilai yang terkandung didalamnya, dan juga turut serta dalam upaya mencapai cita-cita kab. Banyumas dan negara Indonesia tercinta.

Rabu, 21 September 2011

Kembali

   akhirnya aku kembali lagi ke dunia yang telah lama aku tinggalkan ini. dan ternyata semuanya masih sama seperti saat aku meninggalkannya dulu..