Sabtu, 23 Oktober 2010

Finalti

   "Priiiiiitttt!!!" Wasit meniup peluit dan kemudian menunjuk titik putih di kotak finalti. Aku rasa itu adalah keputusan yang tepat karena teman satu timku, Gian, telah di tackle dengan begitu keras oleh pemain bernomor punggung 9 dari tim lawan. Akibatnya Gian harus ditarik dari lapangan karena mengalami cedera yang cukup parah di kaki kiri yang selama ini menjadi andalannya. Sedangkan pemain bernomor punggung 9 itu diberi kartu merah karena memprotes keputusan wasit.
   Dan yang terberat adalah aku dipercaya untuk mengeksekusi tendangan finalti ini. Ini adalah pengalaman pertamaku menjadi eksekutor tendangan finalti. Aku benar-benar grogi. Aku tidak yakin apakah aku bisa mengeksekusinya dengan baik atau tidak. Ah, aku harus menyingkirkan pikiran-pikiran itu. Ini adalah kesempatan emas untuk membalikkan keadaan karena kami tidak akan mungkin masuk ke babak selanjutnya dengan hasil seri seperti ini. Selain itu tentunya perjuangan Gian memasuki daerah finalti akan menjadi hal yang sia-sia jika aku tidak memanfaatkan peluang di sisa waktu babak kedua ini dengan baik.
   Maka saat wasit meniup peluitnya, aku mengayunkan kakiku dengan mantap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar