Senin, 27 September 2010

Seorang Pria Muda

   Aku menyipitkan mata karena silaunya cahaya matahari yang memantul lewat kaca-kaca mobil dan lewat genangan air sisa hujan semalam. Saat iring-iringan mobil telah berlalu, aku melangkah untuk menyeberang. Namun seseorang mencengkeram lengan kiriku.
   "Maya.."
   Kurasa dia tidak benar-benar memanggilku karena itu bukan namaku. Namun cengkeramannya makin kuat, jadi aku memutuskan untuk berbalik.
   Tangan itu ternyata milik seorang pria muda yang kurasa usianya tak lebih dari 30 tahun. namun aku tidak mengenalnya.
   "Maya, jangan pergi."
   Wajahnya mengiba dan matanya mengisyaratkan kepedihan yang mendalam. Tapi, aku harus mengatakannya juga.
   "Maaf, sepertinya anda salah orang."
   "Kumohon, jangan mengelak, Maya."
   Dan aku hampir saja berniat untuk berontak saat kemudian muncul dua orang perawat dan seorang wanita separo baya yang datang menghampiri kami.
   Dua perawat tadi dengan cekatan segera mengurus si pria muda, sedangkan wanita separo baya itu mendekatiku dengan raut muka penuh penyesalan.
   "Maafkan putra saya. Jiwanya agak terganggu."
   "Oh!" Aku merasa iba mendengarnya.
   "Sekali lagi, tolong maafkan dia." Dan wanita itupun kemudian berlalu menuju putranya.
   Sebelum menyeberang, aku menatap pria muda itu lagi, dan ternyata dia juga sedang menatapku.
   Ah, sejujurnya dia adalah pria yang sangat tampan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar