Kamis, 18 Juli 2013

Nonton TV itu (Sudah Tidak) Menyenangkan

Televisi atau TV adalah salah satu benda yang tidak pernah terpisahkan dari hidup saya sejak saya berumur 5 tahun. Saat itu saya belum punya TV sendiri, jadi saya bela-belain pergi ke rumah tetangga buat nonton acara favorit. Acara kesukaan saya waktu itu adalah sebuah drama Mandarin yang cukup tenar kala itu, tapi jujur saja saya lupa judulnya apa dan pemainnya siapa saja. (lah kepriben sih, katanya acara favorit, tapi lupa..) Sampai sekarang pun saya hobi menonton TV. Dan sepertinya bukan cuma saya, tapi anda juga pasti suka menonton TV, atau minimal pernah menonton TV lah. Benar kan? Sayangnya, menurut saya, menonton TV saat ini sudah bukan kegiatan yang cukup menyenangkan lagi.berikut ini saya jelaskan kenapa.
  1. Banyak Acara TV yang Lebay
Saat ini banyak sekali tayangan di TV yang benar-benar lebay dan minim unsur edukasi. Contohnya….
  1. Sinetron
Jaman sekarang jarang sekali menemukan sinetron yang cuma tayang seminggu sekali (padahal menurut saya itu justru yang bikin penasaran dan jadi dinanti-nanti penonton). Sekarang ini sinetron-sinetron ditayangkan secara stripping. Dari Senin ketemu Senin lagi. Benar-benar membosankan. Apalagi jalan ceritanya itu-itu saja. Seputar percintaan, perebutan harta, pertikaian, dan persaingan. Bahkan yang berlabel sinetron religi dengan menampilkan karakter-karakter yang berpakaian Islami pun tidak jauh beda. Bahkan jauh lebih miris karena temanya religi tapi kok isinya hampir sama seperti sinetron-sinetron reguler lainnya. Yang lebih mencengangkan, beberapa sinetron bahkan ditayangkan hingga 3-4 jam atau bahkan lebih. Padahal sinetron itu sinetron striping. Anehnya, justru sinetron-sinetron seperti itu yang dapat awards. Ckckck… heran saya. Makanya sekarang ini saya jadi rada males nonton sinetron.
Saya kangen dengan sinetron yang tayangnya tidak setiap hari, dengan jalan cerita yang bagus, dan dibintangi artis-artis bermutu seperti Keluarga Cemara. Ayo dong pak produser dan sutradara, be creative! Buat sinetron-sinetron yang berkualitas. Jangan cuma mengejar materi dan rating semata,
  1. Acara musik
Saya suka musik dan sering mendengarkan lagu-lagu favorit, juga menonton videonya di televisi. Sayangnya acara-acara musik saat ini lebih seperti lawakan (yang sebenarnya jayus dan garing) yang diselingi musik. Tak jarang pembawa acaranya jadi pelawak dadakan yang melontarkan lawakan-lawakan yang kurang OK dan tak jarang menyinggung perasaan orang lain. Ditambah lagi dengan kemunculan penonton-penonton yang bergaya alay kucek-jemur dan ber-yeyeye-lalala di dalam studio. Saya kadang heran dan bertanya-tanya, acara musik itu kan ditayangkan pada jam sekolah, apa penonton-penonton yang sebagian besar remaja usia sekolah itu tidak berangkat ke sekolah?
  1. Gosip/infotainment
Pagi-siang-sore selalu saja ada acara infotainment. Itu sudah cukup menyebalkan, tapi ternyata belum berhenti sampai di situ. Beberapa acara infotainment membayar presenter dengan gaya yang teramat sangat dramatis dalam membawakan berita selebriti, bahkan cenderung seperti sedang membawakan acara horror. Padahal beritanya kadang hanya selebritis yang mau memamerkan isi mobilnya atau lemarinya. Please deh, sebegitu pentingnya kah berita-berita macam itu?
  1. Menjamurnya FTV-FTV
FTV kadang bagus karena menampilkan kebudayaan lokal dengan syuting di Solo, Jogja, Garut, lengkap dengan penggunaan dialek tradisionalnya. (tapi kok jarang ya yang ngambil lokasi syuting di Kalimantan, Sulawesi, atau Papua? Hm…) Namun akhir ceritanya mudah sekali ditebak. Nyaris tidak ada unsur kejutan di bagian akhir FTV. Apalagi temanya kebanyakan hanya percintaan saja. Jarang yang inspiratif, atau minimal bertema persahabatan yang tidak ada romance-nya lah. Plus banyak juga cerita yang kurang real dan bisa dibilang lebih mirip dongeng. Tukang dodol bisa jadian dengan direktur, pembantu yang bisa pacaran dengan majikannya, peternak kambing yang bisa bersanding dengan gadis cantik nan kaya dari kota besar dan ending-ending semacam kisah Cinderella lainnya. So sweet ya. Padahal dunia ini tidak seindah cerita FTV, bro!

  1. Banyak Bermunculan Artis Alay
Hal berikutnya yang bikin acara nonton TV jadi kurang menarik adalah karena banyaknya artis alay. Saya bilang alay karena beberapa selebritis dan juga artis (itu pun kalau mereka pantas di bilang artis) tak ubahnya hanya sekelompok orang yang berlomba-lomba mencari dan menciptakan sensasi demi mendongkrak ketenaran di jagad hiburan. Saya benar-benar jengah dengan orang-orang yang bermunculan di TV yang bersensasi seperti menciptakan gaya rambut aneh entah itu jambul, bulu mata, poni, whatever, juga menciptakan kata-kata alay yang cetar membahana dan sesuatu banget. Halo?! Tolong dong, kalau ingin terkenal, jangan cari sensasi dengan cara seperti itu. Lakukan saja dengan menunjukkan prestasi, ketenaran pun bakal mengikuti.

  1. Kurangnya Tayangan Untuk Anak-Anak
Saya bersyukur menjadi generasi yang sempat menikmati cukup banyak acara anak-anak. Dulu, hampir semua stasiun TV mempunyai tayangan yang khusus untuk anak-anak. Jaman sekarang susah menemukan acara-acara untuk anak-anak yang konten-nya memang pas untuk mereka. Kebanyakan sekarang yang ada adalah sinetron-sinetron dan FTV-FTV yang berlabel R dan BO, tapi juga dikonsumsi anak-anak. Memprihatinkan. Untungnya masih ada beberapa acara di stasiun TV tertentu yang layak dinikmati oleh anak-anak.

Well, yang ada di atas tadi hanyalah pendapat saya pribadi. Anda boleh setuju, boleh juga tidak. Dan pastinya tulisan ini bukan untuk menyinggung siapa-siapa, hanya untuk menumpahkan unek-unek dan keprihatinan saya saja. Anyway, yang jelas, bagi saya sih, menonton TV di jaman sekarang tidak semenarik dulu lagi. Pengennya berlangganan TV berbayar, tapi apa daya, isi kantong tak memenuhi syarat. Jadi saya tetap menyalurkan hobi saya menonton TV dengan hanya menonton tayangan-tayangan yang pas di hati saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar