Televisi atau TV
adalah salah satu benda yang tidak pernah terpisahkan dari hidup saya
sejak saya berumur 5 tahun. Saat itu saya belum punya TV sendiri,
jadi saya bela-belain pergi ke rumah tetangga buat nonton acara
favorit. Acara kesukaan saya waktu itu adalah sebuah drama Mandarin
yang cukup tenar kala itu, tapi jujur saja saya lupa judulnya apa dan
pemainnya siapa saja. (lah kepriben sih, katanya acara favorit, tapi
lupa..) Sampai sekarang pun saya hobi menonton TV. Dan sepertinya
bukan cuma saya, tapi anda juga pasti suka menonton TV, atau minimal
pernah menonton TV lah. Benar kan? Sayangnya, menurut saya, menonton
TV saat ini sudah bukan kegiatan yang cukup menyenangkan lagi.berikut
ini saya jelaskan kenapa.
Banyak Acara TV
yang Lebay
Saat
ini banyak sekali tayangan di TV yang benar-benar lebay dan minim
unsur edukasi. Contohnya….
Sinetron
Jaman
sekarang jarang sekali menemukan sinetron yang cuma tayang seminggu
sekali (padahal menurut saya itu justru yang bikin penasaran dan jadi
dinanti-nanti penonton). Sekarang ini sinetron-sinetron ditayangkan
secara stripping. Dari Senin ketemu Senin lagi. Benar-benar
membosankan. Apalagi jalan ceritanya itu-itu saja. Seputar
percintaan, perebutan harta, pertikaian, dan persaingan. Bahkan yang
berlabel sinetron religi dengan menampilkan karakter-karakter yang
berpakaian Islami pun tidak jauh beda. Bahkan jauh lebih miris karena
temanya religi tapi kok isinya hampir sama seperti sinetron-sinetron
reguler lainnya. Yang lebih mencengangkan, beberapa sinetron bahkan
ditayangkan hingga 3-4 jam atau bahkan lebih. Padahal sinetron itu
sinetron striping. Anehnya, justru sinetron-sinetron seperti itu yang
dapat awards. Ckckck… heran saya. Makanya sekarang ini saya jadi
rada males nonton sinetron.
Saya
kangen dengan sinetron yang tayangnya tidak setiap hari, dengan jalan
cerita yang bagus, dan dibintangi artis-artis bermutu seperti
Keluarga Cemara. Ayo dong pak produser dan sutradara, be creative!
Buat sinetron-sinetron yang berkualitas. Jangan cuma mengejar materi
dan rating semata,
Acara musik
Saya
suka musik dan sering mendengarkan lagu-lagu favorit, juga menonton
videonya di televisi. Sayangnya acara-acara musik saat ini lebih
seperti lawakan (yang sebenarnya jayus dan garing) yang diselingi
musik. Tak jarang pembawa acaranya jadi pelawak dadakan yang
melontarkan lawakan-lawakan yang kurang OK dan tak jarang menyinggung
perasaan orang lain. Ditambah lagi dengan kemunculan
penonton-penonton yang bergaya alay kucek-jemur dan ber-yeyeye-lalala
di dalam studio. Saya kadang heran dan bertanya-tanya, acara musik
itu kan ditayangkan pada jam sekolah, apa penonton-penonton yang
sebagian besar remaja usia sekolah itu tidak berangkat ke sekolah?
Gosip/infotainment
Pagi-siang-sore
selalu saja ada acara infotainment. Itu sudah cukup menyebalkan, tapi
ternyata belum berhenti sampai di situ. Beberapa acara infotainment
membayar presenter dengan gaya yang teramat sangat dramatis dalam
membawakan berita selebriti, bahkan cenderung seperti sedang
membawakan acara horror. Padahal beritanya kadang hanya selebritis
yang mau memamerkan isi mobilnya atau lemarinya. Please deh, sebegitu
pentingnya kah berita-berita macam itu?
Menjamurnya
FTV-FTV
FTV
kadang bagus karena menampilkan kebudayaan lokal dengan syuting di
Solo, Jogja, Garut, lengkap dengan penggunaan dialek tradisionalnya.
(tapi kok jarang ya yang ngambil lokasi syuting di Kalimantan,
Sulawesi, atau Papua? Hm…) Namun akhir ceritanya mudah sekali
ditebak. Nyaris tidak ada unsur kejutan di bagian akhir FTV. Apalagi
temanya kebanyakan hanya percintaan saja. Jarang yang inspiratif, atau minimal bertema persahabatan yang tidak ada romance-nya lah.
Plus banyak juga cerita yang kurang real dan bisa dibilang lebih
mirip dongeng. Tukang dodol bisa jadian dengan direktur, pembantu
yang bisa pacaran dengan majikannya, peternak kambing yang bisa
bersanding dengan gadis cantik nan kaya dari kota besar dan
ending-ending semacam kisah Cinderella lainnya. So sweet ya. Padahal
dunia ini tidak seindah cerita FTV, bro!
Banyak
Bermunculan Artis Alay
Hal
berikutnya yang bikin acara nonton TV jadi kurang menarik adalah
karena banyaknya artis alay. Saya bilang alay karena beberapa
selebritis dan juga artis (itu pun kalau mereka pantas di bilang
artis) tak ubahnya hanya sekelompok orang yang berlomba-lomba mencari
dan menciptakan sensasi demi mendongkrak ketenaran di jagad hiburan.
Saya benar-benar jengah dengan orang-orang yang bermunculan di TV
yang bersensasi seperti menciptakan gaya rambut aneh entah itu
jambul, bulu mata, poni, whatever, juga menciptakan kata-kata alay
yang cetar membahana dan sesuatu banget. Halo?! Tolong dong, kalau
ingin terkenal, jangan cari sensasi dengan cara seperti itu. Lakukan
saja dengan menunjukkan prestasi, ketenaran pun bakal mengikuti.
Kurangnya
Tayangan Untuk Anak-Anak
Saya
bersyukur menjadi generasi yang sempat menikmati cukup banyak acara
anak-anak. Dulu, hampir semua stasiun TV mempunyai tayangan yang
khusus untuk anak-anak. Jaman sekarang susah menemukan acara-acara
untuk anak-anak yang konten-nya memang pas untuk mereka. Kebanyakan
sekarang yang ada adalah sinetron-sinetron dan FTV-FTV yang berlabel
R dan BO, tapi juga dikonsumsi anak-anak. Memprihatinkan. Untungnya
masih ada beberapa acara di stasiun TV tertentu yang layak dinikmati
oleh anak-anak.
Well, yang ada di atas
tadi hanyalah pendapat saya pribadi. Anda boleh setuju, boleh juga
tidak. Dan pastinya tulisan ini bukan untuk menyinggung siapa-siapa,
hanya untuk menumpahkan unek-unek dan keprihatinan saya saja. Anyway,
yang jelas, bagi saya sih, menonton TV di jaman sekarang tidak
semenarik dulu lagi. Pengennya berlangganan TV berbayar, tapi apa
daya, isi kantong tak memenuhi syarat. Jadi saya tetap menyalurkan
hobi saya menonton TV dengan hanya menonton tayangan-tayangan yang
pas di hati saja.